Sabtu pagi, 19 Juli 2025, menjadi momen istimewa bagi ratusan pelajar dari berbagai penjuru Indonesia.
Agenda tahunan Himpunan Mahasiswa Jurusan Kedokteran (HMJK) UIN Alauddin Makassar, Alauddin Biomedical Olympiad (ABO) 2025, resmi dibuka, menghadirkan atmosfer kompetisi yang hangat, sportif, dan penuh inspirasi.
Pembukaan yang berlangsung secara hybrid ini dimulai pukul 08.00 WITA, dengan hampir 200 peserta baik yang hadir secara luring maupun yang mengikuti secara daring melalui 91 akun terdata pada aplikasi Zoom.
Suasana kian semarak dengan kehadiran para guru pembimbing, pimpinan kampus, kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan serta penampilan seni tari tradisional dari beberapa mahasiswa PSPD FKIK UIN Alauddin Makassar.
Acara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, H. Iqbal Nadjamuddin, SE., yang menyampaikan apresiasi tinggi kepada panitia atas kegigihannya menjaga keberlangsungan ABO sebagai agenda tahunan, bahkan di tengah tantangan efisiensi anggaran.
Mewakili Rektor UIN Alauddin Makassar, Dekan FKIK, Dr. dr. Dewi Setiawati, M.Kes., SpOG, turut memberikan pesan mendalam kepada seluruh peserta untuk menjunjung tinggi sportivitas dan integritas selama kompetisi. Mengutip pesan bijak Proklamator Indonesia, Drs. Mohammad Hatta, beliau menegaskan:
"Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman, namun tidak jujur itu sulit diperbaiki."
Tahun ini, ABO tak hanya mempertahankan seluruh cabang lomba yang sudah berjalan selama delapan tahun terakhir, tetapi juga menghadirkan dua kompetisi baru yang lebih kreatif dan edukatif: Lomba Poster dan Video Edukasi.
Ketua Program Studi Pendidikan Dokter UIN Alauddin Makassar, dr. Nurhira Abdul Kadir, MPH., PhD, menyampaikan apresiasi mendalam kepada ketua panitia, Muhammad Ikhsan Athallah, beserta seluruh tim yang telah bekerja keras selama berbulan-bulan demi suksesnya acara ini. Beliau pun mendoakan semua pihak yang terlibat — peserta, guru, panitia, pengurus HMJK, SEMA dan DEMA FKIK, dosen pembimbing, hingga pimpinan kampus — agar mendapatkan ganjaran terbaik atas sumbangsih dan dukungan mereka.
Dengan semangat juang, kreativitas, dan kejujuran, ABO 2025 diharapkan bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi ruang belajar, berjejaring, dan menyalakan inspirasi bagi generasi muda bangsa.***