Penguatan Sinergi dan Kolaborasi Untuk Kemajuan Pendidikan Kedokteran Indonesia

  • 17 Februari 2024
  • 05:39 WITA
  • Administrator
  • Berita

pspd.online - Kegiatan forum dekan merupakan forum tahunan yang melibatkan para dekan institusi kedokteran dari seluruh Indonesia, dan kali ini diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya pada tanggal 16-17 Februari 2024. FKIK UIN Alauddin Makassar mengutus dr. Rista Suryaningsih, M.MedEd sebagai Ketua MEU PSPD FKIK UIN Alauddin Makassar mewakili Dekan FKIK UIN Alauddin Makassar menghadiri kegiatan ini. 

Pembukaan oleh Rektor Unusa, Ketua Yayasan Universitas, Ketua AIPKI, dan para dekan fakultas kedokteran menggarisbawahi pentingnya adaptasi terhadap perubahan dalam pelayanan kesehatan masyarakat, teknologi, dan pergeseran profesi dokter. Materi pembukaan oleh Mohammad Nuh, Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya, membahas tantangan pendidikan kedokteran di era Society 5.0. Fokusnya adalah pada peluang-peluang baru yang muncul seiring dengan perubahan dalam layanan kesehatan dan pergeseran profesi dokter. 

Materi selanjutnya oleh Prof. Dr. dr. Budi Santoso, Sp.OG., Subsp.F.E.R tentang "Pendidikan Kedokteran Pasca Transformasi Bidang Kesehatan" menyoroti perlunya inovasi dalam pendidikan kedokteran untuk mempersiapkan dokter-dokter baru yang mampu memberikan pelayanan inovatif di era Society 5.0 dan industri 4.0. Pemateri menekankan pentingnya integrasi teknologi seperti robotic dan artificial intelligence dalam pelayanan kesehatan, dan bagaimana sumber daya manusia, khususnya dokter, perlu disiapkan dengan kompetensi yang sesuai. Dalam konteks ini, perlu perubahan dalam kurikulum dan metode pengajaran untuk mengakomodasi perkembangan teknologi dan kebutuhan baru dalam pelayanan kesehatan. 

Materi selanjutnya dalam kegiatan FORDEK mengupas tentang penjaminan mutu fakultas kedokteran, yang menjadi implementasi Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023. Beberapa poin utama yang disoroti dalam materi ini mencakup: LAM-PTKes (Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan): Penjelasan terkait peran dan implementasi LAM-PTKes dalam menjalankan fungsi akreditasi untuk memastikan mutu pendidikan kedokteran. 

Selanjutnya, Prof. Yudi Mulyana Hidayat membawakan materi mengenai implementasi DIKDOK (Doktor dan Dokter Gigi) pasca UU OBL KES 2023. Beberapa poin utama dalam materi ini melibatkan: Rencana Prioritas Academic Health System (AHS) Tahun 2024: Penyajian prioritas yang akan diimplementasikan dalam kerangka AHS pada tahun 2024. Peningkatan Pendidikan Kedokteran: Strategi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pendidikan kedokteran, termasuk dorongan pendirian fakultas kedokteran baru dan program spesialis di provinsi yang belum memiliki institusi kedokteran. Program Penempatan Residen Senior: Rencana implementasi program penempatan residen senior dalam kerangka AHS untuk memastikan ketersediaan tenaga kesehatan berkualitas. Distribusi Tenaga Kesehatan Berkualitas: Upaya untuk meningkatkan distribusi tenaga kesehatan berkualitas, khususnya dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini ditutup dengan materi dari dr. Sarwo Bekti, anggota Divisi Kurikulum dan UKMPPD AIPKI, yang membahas tentang Ujian Panel Retaker UKMPPD. Pemantapan dan persetujuan terhadap pelaksanaan ujian ini menunjukkan komitmen untuk menjaga dan meningkatkan standar kualifikasi dokter di Indonesia serta menjamin mutu pendidikan kedokteran sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.